Kamis, 02 Mei 2024

INFORMASI :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque semper tellus id quam sollicitudin, non congue enim bibendum.

LEGENDA SEJARAH DESA SARWOGADUNG

LEGENDA SEJARAH DESA SARWOGADUNG

               Menurut riwayat, Desa Sarwogadung dahulu masih berupa hutan yang penuh dengan tumbuhan tumbuhan. Diantara tumbuh tumbuhan pada saat itu pohon gadunglah  yang tumbuh paling banyak.

                Pada suatu ketika datanglah prajurit wanita yang menurut ceritanya datang dari Mataram pada waktu penjajahan Belanda Pada abad ke 15. Wanita tersebut entah nama aslinya kurang jelas, namun setelah berada di Desa bergelar Nyai  Dewi Ayu Sekar Gadung.

                Adapun Nyai Dewi Ayu Sekar Gadung datang di Desa diikuti oleh pembantu pembantunya yang sangat pandai ( Dapat berganti rupa ) dan dalam bahasa jawa di sebut mencala putra / mencala putri, sehingga tempat tersebut diberi nama Gadungan. Dan akhirnya semakin lama semakin banyak keturunan dari mereka yang dapat mencala putra / mencala putri sehingga nama Gadungan di ganti menjadi nama Sarwogadung.

                Adapun Desa sarwogadung menurut babad pendirinya dibagin menjadi 8 lokasi / pedukuhan. Yang masing masing didirikan oleh

1.       Dusun Nolosaran didirikan oleh Mbah Cokrowono,yang menurut cerita pada waktu babad tempat tersebut menggunakan panah ( cokro) dalam merobohkan tumbuhan tumbuhan, dan waktu itu disepuhi oleh Demang Nolosoro.

2.       Dusun Pengampon didirikan oleh Mbah Paku Jati, yang menurut ceritanya dalam babad tempat tersebut menggunakan paku dalam menebang pohonnya.

3.       Dusun Pejaten didirikan oleh Noyodimejo.

4.       Dusun Jurutengah ditangani langsung oleh Nyai Dewi Ayu  Sekar Gadung.

5.       Dusun Pelutan didirikan oleh Nyai Surodrono dan dalam babad wilayahnya menggunakan pencok (       cangkul Kecil ).

6.       Dusun Karangbokeng didirikan oleh Kyai Walbasiyah.

7.       Dusun Dukuh didirikan oleh Wongso Yudho.

8.       Dusun Keburuhan didirkan oleh Mb ah Adam sari.

 

Sedangkan tempat tempat yang masih dikeramatkan setiap tahun pada bulan suro selalu dibuatkan selamatan diantanya :

1.       Mbah Nyai Dewi Ayu Sekar Gadung yang bertempat di Dusun Jurutengah

2.       Mbah Sabdo Guno yang bertempat di Dusun Pejaten

3.       Mbah Nyai Surodrono yang beretempat di Dusun Pelutan.

Diantara pendiri pediri Desa Sarwogadung diatas terdapat hal hal yang menrik diantaranya :

1.       Mbah Nolosaran

Pada waktu pertempuran melawan Belanda, disaat perang Diponegoro berlangsung di Tlogo Mirit, Almarhum Mbah Nolosoro meninggal dengan kepala terputus dan kepala terebut pulang sampai kerumah ( bahasa jawanya sirae ngglundung teko omah sarwogadung) namun kebenaran dari cerita tersebut wallahua’lam.

2.       Nyai Dewi Ayu sekar Gadung

Pada waktu Mbah Nyai Dewi Ayu Sekar Gadung masih hidup, Almarhummah biasanya menggunakan kain jarik lurik merah, baju hijau dan selendang modang yang hampir menyerupai pohon gadung. Dan sampai sekarang konon menurut ceritanya barang siapa memakai pakaian sperti itu akan mengalami musibah.

Demikianlah riwayat singkat Desa Sarwogadung. Sedangkan arti dari Desa Sarwogadung itu sendiri adalah:

Sarwo      = Serba/ rupo

Gadung   = hijau

               

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Berita Terkait

Kebumen Terkini

Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan
Silaturahmi dengan PPDI, Bupati Minta Perkuat Sinergitas

Arsip Berita

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2